Rabu, 30 November 2011

KEUTAMAAN TAUBAT


Tobat mengantarkan seorang hamba kepada keutamaan, kemuliaan, ketinggian derajat, dan pahala yang sangat besar. Tobat menghapus segala macam dosa. Tobat menuntun pelakunya ke jalan yang lurus untuk menggapai ridha dan cinta Allah, membuka pintu rezeki, menurunkan hujan, dan limpaha berkah dan karunia.
“Dan (dia berkata), ‘Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa,’” (QS HUD [11]: 52).
Al-Hafizh Ibnu katsir berkata, “Kemudian Hud memerintahkan kaumnya beristighfar karena dengan beristighfar dosa-dosa yang lalu dapat di hapuskan, kemudian memerintahkan mereka bertobat untuk masa yang akan mereka hadapi. Siapa memiliki nsifat seperti ini, niscaya Allah akan memudahkan rezekinya, melancarkan urusanya dan menjaga keadaanya. Karena itu Allah berfirman, ‘Niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat lebat atasmu,’” [16]
Allah berfirman:
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri,” (QS Al-Baqarah [2]: 222).
Dari Abu Nujaid Imran bin Al-Husnain Al-Khuza’I,
bahwa sesungguhnya ada seorang wanita dari juhainah yang hamil karena zina dang mendatangi Rasulullah Dia berkata, “Wahai Nabi Allah, aku telah melanggar hukuman had, maka tegakkanlah hukuman atas diriku!” Nabi memanggil wali wanita tersebut dan berkata “Perlakukanlah Dia dengan baik, jika telah melahirkan datangkanlah kepadaku!” Dia melaksanakanya, Kemudian Rasulullah memerintahkan wanita tersebut agar merapatkan pakaian-nya dan memerintahkan agar wanita tersebut dirajam. Kemudian beliau menshalatinya.
Umar berkata kepada Rasul, “Wahai Rasulullah, engkau menshalatinya, sedangkan dia telah melakukan zina?” Rasul menjawab: “Dia telah bertobat dengan sungguh-sungguh. Jika tobatnya dibagi kepada tujuh puluh penduduk madinah, maka akan cukup bagi mereka. Apakah kamu menemukan orang yang lebih mulia daripada orang yang secara sungguh-sungguh ingin membersihkan dirinya semata-mata karena (mencari ridha) Allah Ta’ala?” [17]
Hadits ini memberi pengertian betapa luhurnya tobat di hadapan Allah. Jika bukan karena tobat, Rasulullah tidak akan menshalati wanita itu. Tidak akan beliau mengungkapkan bahwa tobat perempuan itu cukup untuk dibagi kepada tujuh puluh penduduk Madinah.
Renungkanlah, dosa dan kesalahan apa yang telah diperbuat oleh lisanmu,tanganmu,kakimu,telingamu,dan matamu. Lakukanlah tobat atas dosa-dosamu. Koreksilah dirimu sekarang juga, daripada engkau dikoreksi pada Hari Kiamat.
Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah setiap diri memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan,” (QS Al-Hasyr [59]: 18).
Umar bin Khaththab berkata, “Timbanglah diri kalian sebelum (amal) kalian ditimbang, hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab. Jika kalian mengoreksinya sekarang, akan lebih mudah bagi kalian di Hari Penghisaban nanti. Berbekallah unutk menghadapi ‘ardhul akhbar (pada hari Allah mengajak bicara semua hamba-Nya).
“Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatupun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah,” (QS Al-Haqqah [69]: 18).
[“Ya Allah, Ampuni Aku”; Zaenal Abidin Bin Syamsudin ; PUSTAKA IMAM ABU HANIFAH ; Kedua ; Hal. 26-29 ]
___
Footnote:
[16]  Tafsir ibnu Katsir, 4/231 Lihat pula, Tafsir Al Qurthubi, 9/35.
[17]  Shahih diriwayatkan Imam Muslim dalam Shahih-nya (4408), Imam Abu Daud dalam sunan-nya (4440), Imam At-tirmidzi dalam Sunan-nya (1435), dan Imam Nasa’I dalam Sunan (1956)
[18] Lihat Hilyatul Auliya, Abu Nu’aim. 1/135.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar